Terimakasih Teman
Oleh: Fitri Sa’banniah
Aku memandangi papan tulis. Entahlah
apa yang sebenarnya aku pikirkan. Satu minggu sudah aku duduk diruang baruku
ini. Aku tetap merasa tidak mempunyai teman. Semua hal aku lakukan sendiri,
hanya saja ketika ada tugas kelompok yang memaksaku untuk bekerja sama dalam menyusun
dan menyajikan makalah. Argh.. Aku rindu
Fiadava (Fisya Anis Della Amy Vita Ayu), batinku menjerit.
“Fis, kamu sudah mengirim tugas
Pengantar Tata Hukum Indonesia ke e-mail bapak belum?” tanya Lita, teman satu kelasku.
“Belum, kelompok 6 masih lama, jadi aku belum mengirimkan
e-mail ke bapak, hehe,” wajah Lita tampak sedang gelisah. “Kamu kenapa Ta?” tanyaku
sedikit peduli.
“Gini Fis, besok giliran kelompok
aku yang presentasi. Makalah sudah aku kirim kemarin ke bapak. Setelah di cek,
ternyata banyak yang salah. Bapak minta aku buat memperbaikinya. Duh, gimana
ya, aku gak punya laptop. Kira-kira bapak ada gak ya di kantor?”
“Oh gitu. Gak tau juga sih, coba aja
ke ruangnya. Ngomong-ngomong teman satu kelompok kamu pada kemana?”
“Itulah, mereka sudah pada pulang. Aku
kesal sih, mereka nggak terlalu peduli, sudah tau besok presentasi.” Kerutu Lita.
“Ya sudah, tetap semangat. Pikir
positif aja, mungkin mereka ada kerjaan yang sangat penting, makanya langsung
pulang. Yuk Ta, aku temani ke ke kantor.”
“Okelah, yuk.”
Kami menuju ruang kantor,
Alhamdulillah dosen yang kam cari ada di ruangannya. Vita pun langsung
menuangkan segala keluh kesahnya. Kurang lebih setengah jam bapak memberikan
arahan dan masukan kepada Vita, aku hanya mendengarkan dan turut memberikan
semangat padanya untuk memberbaiki makalah yang telah dia buat menjadi lebih
baik lagi.
“Baiklah Pak, terimakasih atas
sarannya.
“Iya, sama-sama. Intinya komunikasi
dan koordinasi itu penting dalam kerja kelompok agar tidak ada kesalahpahaman.”
“Iya Pak. Kami pulang dulu ya.
Assalamu’alaikum.” Vita pamit dengan sopan
“Wa’alaikumsalam”
Kami melangkah
keluar ruangan. Raut wajah Vita tampak sedikit lega. “Jadi bagaimana Ta?”
“Aku ada
rencana, nanti sore aku minta bantuan sepupuku, jujur Fi aku nggak terlalu
pandai dalam membuat makalah.”
“Boleh sih kamu
mengerjakan makalah itu bersama sepupu kamu, tapi kamu ajak teman-teman satu
kelompok kamu. Jangan sampai nanti mereka nggak tau. Sms saja, bilang kalau
lagi nggak sibuk, datanglah kerumah
kamu, biar buat nya sama-sama. Kalau mereka gak bisa ya sudah kamu buat
sendiri. Tapi jangan mangut-mangut ya. Hehe. Kerja gak ikhlas hasilnya nihil. Keep
spirit!” aku mengedipkan mata.
“Hehe.. iya-iya. terimakasih ya Fis udah mau
menemani aku. Oh ya, ke masjid yuk, bentar lagi adzan.
“Iya Vita,
sama-sama. Yuk” aku tersenyum lebar.
Pontianak, Oktober 2016
Fb: Fitri Sa’banniah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar