
Hai, aku Fitri, anak pertama dari 3 bersaudara. Nama
lengkapku? Ya, Fitri saja. So simple rigth?. Hehe..
Aku lahir pada malam Idul Fitri. Jadi aku tak hanya mendapat ucapan Selamat
Hari Raya Idul Fitri atau Mohon maaf lahir dan batin seperti orang biasanya.
Tapi juga “Selamat ulang tahun”. Adik-adikku sering iri karena di Hari Raya
selain aku mendapatkan uang raya dari keluarga, aku juga mendapat kado spesial
dari sepupu maupun teman-temanku.. Haha, makanya lahir di malam takbiran..
(Untung aja orang tuaku tidak memberiku nama takbir atau mungkin minal iaidin
wal faizin seperti nama-nama aneh yang banyak di tv. :D )
Kamis yang cerah, mengiringi hariku di pramuka. Sudah
hampir jam 2, Deb dan Amand sedang sibuk menyiapkan barisan upacara berbentuk
angkare, sedangkan aku dan yang lain
Cuma ikut berdiri rapi mengikuti arahannya.
Astaga, topiku di tas. Mau ambil dulu ah, baru beberapa
langkah aku berlari... “Mau kemana?” tanya Deb
“Ambil topi di tas” jawabku dengan sedikit berteriak
“Yang lain topinya mana?” Deb mengarahkan pertanyaan ke
barisan Ramu yang tidak menggunakan topi, mereka menggeleng. “Kalau satu gak pakai topi ya gak
usah pake semua”pinta Deb padaku.
Huuh, “masak sih
gara-gara kalian gak pake topi aku juga harus ikutan” gerutuku dalam hati.
Dengan rasa jengkel aku berbalik menuju barisan.
“Deb Safit” Siapa sih yang gak kenal dia, sok ngatur,
egois, dan gak mau ngalah. Tapi jujur aja aku salut, meski pun begitu dia
bersikap tegas dan berwibawa,cerdas dan cekatan, meski di pramuka dia bukan
Ketua Pratama tapi kami semua cukup segan dengannya.
Tak lama kemudian Kak Fisy pun tiba, dengan mengenakan
pakaian olahraga, jilbab dan rok coklat dan raut wajah yang kupikir sedang tak
bersahabat. “Seperti orang yang kesal? Eh enggak, emm marah? Tapi sama siapa?
Hm, laper mungkin.. Haha bisa jadi Kak Fisy gak sempat makan, buru-buru ganti
baju langsung capcus ke mari”. Aku coba menebak. “Ah mungkin saja karena
teriknya matahari wajahnya seperti itu.” Hehe.
“Deb” panggil Kak Fisy.
Ku perhatikan Deb “Iya kak, ada apa?” jawabnya
“Yang baca Darma Pramuka siapa?”
Deb tidak menjawab, dengan tampang sedikit tergesah ia
meminta anak kelas VII untuk menjadi petugas Darma Pramuka, tapi tidak ada
seorangpun yang mau. Kak Fisy memperhatikan dari jauh. “Ya udah, yang Ramu
aja.”Pinta kak Fisy
“Umm, kamu jadi petugas” Deb agak memaksa. Umm
geleng-geleng kepala mengisyaratkan bahwa ia tidak mau jadi petugas.
“Fit,”
“Kok aku sih, kan aku udah” jawabku agak kesal
“Ya udah, kamu aja Elv”Tanpa mengatakan apapun Elv
langsung ambil posisi di tempat petugas
Upacara.
Upacarapun berlangsung dengan hikmat. Meski ada beberapa
junior putra yang merusak heningnya upacara karena terlambat.
Setelah upacara Kak Fisy mengambil alih seluruh barisan.
Dengan tatapan yang uuuuh,, ini kenapa ya. Kok aku deg degan. “Syuut.. Elv,
kalo gak seri pasti mungut sampah lagi nih” nada pelan. Ya, rutinitas kak Fisy,
tiap minggu pasti pungut sampah disekitar sekolah dan masjid. Tuk amal jariyah
katanya. Haha, ada-ada aja tuh orang...
“Hm.m” singkat Elv yang fokus kedepan seolah tak ingin
berbicara saat itu.“Perhatian. Untuk pramuka penggalang, setelah kakak
istirahat tempatkan silahkan berbaris peregu satu banjar di halaman sekolah.
Kak Mar akan mengambil alih kalian. Mengerti?”
Dengan serentak para pramuka penggalangpun menjawab “Siap
Mengerti”
“Istirahat di tempat grak” .. Mereka pun berlari layaknya
anak ayam yang keluar dari kandang. Hahaha... Aku menahan tawa dihati.
Kuperhatikan dari jauh, Mar.o yang tak pernah menjadi
pemimpinpun mengambil alih juniordengan gagah. Hmm, ternyata ia bisa diandalkan.
J
Aku berhenti melirik Mar.o.. Kulihat didepanku, Kak Fisy
berdiri tegap menatap aku dan teman-teman Ramu. Huuh.. Tatapan yang amat
tajam, “wahAda yang gak beres nih” kupastikan dengan hatiku
“Pratama.. hitungan ke satu kalian sudah berbaris disebelah
kanan kakak.”
Ha? Hitungan ke satu? Tak sempat aku menggerutu
“Satu.. satu seri.. dua seri...” Setelah pratama berbaris rapi....
“Kamu kenapa Elv?” Tanya kak Fisy kepada Elv yang juga
ikut pindah barisan “Kamu pratama?” tambahnya
“Bukan kak”
“Terus?”
Elv menyiku lenganku “Is, kamu sih nyuruh aku pindah”
marah Elv dengan nada berbisik.
Elv tak menjawab, ia kembali ke barisannya. Elv salah
seorang sahabatku, iapendiam tapi pinter, meski gak cantik tapi menurutku ia
manis. Hehe.. Gula kalle...
Kak Fisy kembali mengeluarkan tembakan-tembakan dari
mulutnya, semua kesalahan kami di perhitungkan dan di seri. Dari atribut yang sangat
dipermasalahkan, yakni tidak ada satu orang seniorpun yang menggunakan topi.
“Ah Deb, kali ini kamu salah.. Menyebalkan, aku takkan mengikuti arahan yang
tidak benar lagi”ocehku dihati, kemudian petugas upacara yang belum siap,
anggota pramuka yang datang cuma sedikit dan buanyyaak lagi...
Untunglah tiap kali Kak Fisymembebel Ia pasti
meminta salah seorang dari senior untuk menghandle junior jauh dari kami agar
image senior tetap good dimata mereka and thanpastinya
mengingatkan dan memberikan arahan kepada kami.
Kurang lebih setelah setengah jam berdiri dilapangan,
tubuhku terasa berada di atas panggangan. “Uuuh,, untung saja gak hangus” batinku
bergumam. Kak Fisy membagi tugas kepadaku kami untuk belajar menghandle junior.
Aku, Rant dan Jum ditugaskan untuk mengambil alih regu putri. Dengan jiwa
berkobar bak seorang pahlawan aku memberanikan diri mengambil alih mereka.
Katakan saja aku mengamalkan poin darma ke 8
“Disiplin, berani dan setia” ahahaa, apa siiih??...
Kulihat kak Risk, Kak Nady dan Kak Tut, senior angkatan
pertama yang masih datang di latihan rutin. Tak salah kak Fisy selalu memuji
angkatan mereka. Memang pantas untuk diacungi jempol karena kepedulian dan
kecintaan mereka terhadap Pramuka.
Meski dibilang kerjanya kak Fisy cuma mengarahkan dan
mengawasi, jarang ia mengambil alih kalas VII untuk masalah LKBB atau bermain
dilapangan. Kalau materi baru ia yang turun tangan. Bukan karena kak Fisy gak
bisa di bidang itu hanya saja ia ingin memberikan kesempatan kepada kami untuk
menjadi senior yang berani.
Tampil didepan bukan suatu hal yang menakutkan,
menurutnya ‘Everybody is leader’. Ya.. bisa dibilang Kak Fisy banyak memotivasi
kami. Tak jarang ia mengatakan “Coba kalian
lihat, bandingkan angkatan kalian dengan angkatan pertama. Dari segi
kekompakan, keberanian, ketangkasan, kecekatan dan kepedulian kalian terhadap
pramuka di gudep kita.” Aku yakin maksudnya berkata seperti itu bukan untuk
menjatuhkan semangat kami, tapi ingin mengingatkan bahwa angkatan kami harus
lebih baik atau tidak minimal sama seperti angkatan mereka.
Ya.. tak emang belum bisa dibandingkan. Angkatan pertama
seperti Kak Sar, Sarmil, Nady, Tut, Jam, Di, Yant, Ded, Kak Jab, Risk, Munf,
Bim, Ded dan teman-teman merekayang lain memang kompak, berani dan bisa
diandalkan. Aku akui angkatan pertama bisa dibilang berhasil di pramuka.
Beberapa piala dikantor merupakan bukti nyata sejarah perjuangan dan prestasi
mereka untuk gudep ini.
Ah, aku yakin angkatan kedua juga bisa. Aku, Deb,
Amilawat, Shel, Jum, Umm, Rant, Elv, Amand yang putra ada Mar, Tauf dan Ram. Dan
teman-temanku yang tidak datang hari ini. Lihat saja nanti, akan ku buktikan
bahwa angkatanku juga akan lebih baik dari mereka.
Tak lama kemudian hujan membubarkan seluruh barisan.
Pesan yang disampaikan kak Fisy untuk minggu depan kami diminta membawa tongkat
atau apa pun yang bisa dijadikan tongkat pramuka. Katanya sih mau latihan
atraksi tongkat. Hem.. Menarik. Akan ku tunggu kamis selanjutnya. Bersama Kak
Fisy dan teman-temanku yang lain.Kita akan membuat nama kita berada di balik
piala untuk gudep dan Mts tercinta.
#Aku bangga menjadi seorang Pramuka ^-^
#SUHASIMA_MANTAP
Sungai Kakap, 18 Februari 2016
Fitri
Sa’banniah
Pramuka the best
BalasHapus