Kamis, 24 Maret 2016

Cerpen

Text Box: Kita dan Pramuka
Hai, aku Fitri, anak pertama dari 3 bersaudara. Nama lengkapku? Ya, Fitri saja. So simple rigth?. Hehe.. Aku lahir pada malam Idul Fitri. Jadi aku tak hanya mendapat ucapan Selamat Hari Raya Idul Fitri atau Mohon maaf lahir dan batin seperti orang biasanya. Tapi juga “Selamat ulang tahun”. Adik-adikku sering iri karena di Hari Raya selain aku mendapatkan uang raya dari keluarga, aku juga mendapat kado spesial dari sepupu maupun teman-temanku.. Haha, makanya lahir di malam takbiran.. (Untung aja orang tuaku tidak memberiku nama takbir atau mungkin minal iaidin wal faizin seperti nama-nama aneh yang banyak di tv. :D  )
Kamis yang cerah, mengiringi hariku di pramuka. Sudah hampir jam 2, Deb dan Amand sedang sibuk menyiapkan barisan upacara berbentuk angkare,  sedangkan aku dan yang lain Cuma ikut berdiri rapi mengikuti arahannya.
Astaga, topiku di tas. Mau ambil dulu ah, baru beberapa langkah aku berlari... “Mau kemana?” tanya Deb
“Ambil topi di tas” jawabku dengan sedikit berteriak
“Yang lain topinya mana?” Deb mengarahkan pertanyaan ke barisan Ramu yang tidak menggunakan topi, mereka  menggeleng. “Kalau satu gak pakai topi ya gak usah pake semua”pinta Deb padaku.
 Huuh, “masak sih gara-gara kalian gak pake topi aku juga harus ikutan” gerutuku dalam hati. Dengan rasa jengkel aku berbalik menuju barisan.
“Deb Safit” Siapa sih yang gak kenal dia, sok ngatur, egois, dan gak mau ngalah. Tapi jujur aja aku salut, meski pun begitu dia bersikap tegas dan berwibawa,cerdas dan cekatan, meski di pramuka dia bukan Ketua Pratama tapi kami semua cukup segan dengannya.
Tak lama kemudian Kak Fisy pun tiba, dengan mengenakan pakaian olahraga, jilbab dan rok coklat dan raut wajah yang kupikir sedang tak bersahabat. “Seperti orang yang kesal? Eh enggak, emm marah? Tapi sama siapa? Hm, laper mungkin.. Haha bisa jadi Kak Fisy gak sempat makan, buru-buru ganti baju langsung capcus ke mari”. Aku coba menebak. “Ah mungkin saja karena teriknya matahari wajahnya seperti itu.” Hehe.
“Deb” panggil Kak Fisy.
Ku perhatikan Deb “Iya kak, ada apa?” jawabnya
“Yang baca Darma Pramuka siapa?”
Deb tidak menjawab, dengan tampang sedikit tergesah ia meminta anak kelas VII untuk menjadi petugas Darma Pramuka, tapi tidak ada seorangpun yang mau. Kak Fisy memperhatikan dari jauh. “Ya udah, yang Ramu aja.”Pinta kak Fisy
“Umm, kamu jadi petugas” Deb agak memaksa. Umm geleng-geleng kepala mengisyaratkan bahwa ia tidak mau jadi petugas.
“Fit,”
“Kok aku sih, kan aku udah” jawabku agak kesal
“Ya udah, kamu aja Elv”Tanpa mengatakan apapun Elv langsung  ambil posisi di tempat petugas Upacara.
Upacarapun berlangsung dengan hikmat. Meski ada beberapa junior putra yang merusak heningnya upacara karena terlambat.
Setelah upacara Kak Fisy mengambil alih seluruh barisan. Dengan tatapan yang uuuuh,, ini kenapa ya. Kok aku deg degan. “Syuut.. Elv, kalo gak seri pasti mungut sampah lagi nih” nada pelan. Ya, rutinitas kak Fisy, tiap minggu pasti pungut sampah disekitar sekolah dan masjid. Tuk amal jariyah katanya. Haha, ada-ada aja tuh orang...
“Hm.m” singkat Elv yang fokus kedepan seolah tak ingin berbicara saat itu.“Perhatian. Untuk pramuka penggalang, setelah kakak istirahat tempatkan silahkan berbaris peregu satu banjar di halaman sekolah. Kak Mar akan mengambil alih kalian. Mengerti?”
Dengan serentak para pramuka penggalangpun menjawab “Siap Mengerti”
“Istirahat di tempat grak” .. Mereka pun berlari layaknya anak ayam yang keluar dari kandang. Hahaha... Aku menahan tawa dihati.
Kuperhatikan dari jauh, Mar.o yang tak pernah menjadi pemimpinpun mengambil alih juniordengan gagah. Hmm, ternyata ia bisa diandalkan. J
Aku berhenti melirik Mar.o.. Kulihat didepanku, Kak Fisy berdiri tegap menatap aku dan teman-teman Ramu. Huuh.. Tatapan yang amat tajam, “wahAda yang gak beres nih” kupastikan dengan hatiku
“Pratama.. hitungan ke satu kalian sudah berbaris disebelah kanan kakak.”
Ha? Hitungan ke satu? Tak sempat aku menggerutu
“Satu.. satu seri.. dua seri...”  Setelah pratama berbaris rapi....
“Kamu kenapa Elv?” Tanya kak Fisy kepada Elv yang juga ikut pindah barisan “Kamu pratama?” tambahnya
“Bukan kak”
“Terus?”
Elv menyiku lenganku “Is, kamu sih nyuruh aku pindah” marah Elv dengan nada berbisik.
Elv tak menjawab, ia kembali ke barisannya. Elv salah seorang sahabatku, iapendiam tapi pinter, meski gak cantik tapi menurutku ia manis. Hehe.. Gula kalle...
Kak Fisy kembali mengeluarkan tembakan-tembakan dari mulutnya, semua kesalahan kami di perhitungkan dan di seri. Dari atribut yang sangat dipermasalahkan, yakni tidak ada satu orang seniorpun yang menggunakan topi. “Ah Deb, kali ini kamu salah.. Menyebalkan, aku takkan mengikuti arahan yang tidak benar lagi”ocehku dihati, kemudian petugas upacara yang belum siap, anggota pramuka yang datang cuma sedikit dan buanyyaak lagi...
Untunglah tiap kali Kak Fisymembebel Ia pasti meminta salah seorang dari senior untuk menghandle junior jauh dari kami agar image senior tetap good dimata mereka and thanpastinya mengingatkan dan memberikan arahan kepada kami.
Kurang lebih setelah setengah jam berdiri dilapangan, tubuhku terasa berada di atas panggangan. “Uuuh,, untung saja gak hangus” batinku bergumam. Kak Fisy membagi tugas kepadaku kami untuk belajar menghandle junior. Aku, Rant dan Jum ditugaskan untuk mengambil alih regu putri. Dengan jiwa berkobar bak seorang pahlawan aku memberanikan diri mengambil alih mereka. Katakan saja aku mengamalkan poin darma ke 8  “Disiplin, berani dan setia” ahahaa, apa siiih??...
Kulihat kak Risk, Kak Nady dan Kak Tut, senior angkatan pertama yang masih datang di latihan rutin. Tak salah kak Fisy selalu memuji angkatan mereka. Memang pantas untuk diacungi jempol karena kepedulian dan kecintaan mereka terhadap Pramuka.
Meski dibilang kerjanya kak Fisy cuma mengarahkan dan mengawasi, jarang ia mengambil alih kalas VII untuk masalah LKBB atau bermain dilapangan. Kalau materi baru ia yang turun tangan. Bukan karena kak Fisy gak bisa di bidang itu hanya saja ia ingin memberikan kesempatan kepada kami untuk menjadi senior yang berani. 
Tampil didepan bukan suatu hal yang menakutkan, menurutnya ‘Everybody is leader’. Ya.. bisa dibilang Kak Fisy banyak memotivasi kami. Tak jarang ia mengatakan “Coba kalian  lihat, bandingkan angkatan kalian dengan angkatan pertama. Dari segi kekompakan, keberanian, ketangkasan, kecekatan dan kepedulian kalian terhadap pramuka di gudep kita.” Aku yakin maksudnya berkata seperti itu bukan untuk menjatuhkan semangat kami, tapi ingin mengingatkan bahwa angkatan kami harus lebih baik atau tidak minimal sama seperti angkatan mereka.
Ya.. tak emang belum bisa dibandingkan. Angkatan pertama seperti Kak Sar, Sarmil, Nady, Tut, Jam, Di, Yant, Ded, Kak Jab, Risk, Munf, Bim, Ded dan teman-teman merekayang lain memang kompak, berani dan bisa diandalkan. Aku akui angkatan pertama bisa dibilang berhasil di pramuka. Beberapa piala dikantor merupakan bukti nyata sejarah perjuangan dan prestasi mereka untuk gudep ini.
Ah, aku yakin angkatan kedua juga bisa. Aku, Deb, Amilawat, Shel, Jum, Umm, Rant, Elv, Amand yang putra ada Mar, Tauf dan Ram. Dan teman-temanku yang tidak datang hari ini. Lihat saja nanti, akan ku buktikan bahwa angkatanku juga akan lebih baik dari mereka.
Tak lama kemudian hujan membubarkan seluruh barisan. Pesan yang disampaikan kak Fisy untuk minggu depan kami diminta membawa tongkat atau apa pun yang bisa dijadikan tongkat pramuka. Katanya sih mau latihan atraksi tongkat. Hem.. Menarik. Akan ku tunggu kamis selanjutnya. Bersama Kak Fisy dan teman-temanku yang lain.Kita akan membuat nama kita berada di balik piala untuk gudep dan Mts tercinta.
#Aku bangga menjadi seorang Pramuka ^-^
#SUHASIMA_MANTAP
Sungai Kakap, 18 Februari 2016


Fitri Sa’banniah

1 komentar: